Kamis, 13 November 2014

Nama  : Maliatul Khairiyah
NIM    : 201410070311122
Kelas   : I-C / Pendidikan Biologi
PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN
          Manusia dalam hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Kajian  tentang peranan dan fungsi setiap pusat pendidikan sangat penting, karena akan memberikan wawasan yang tepat serta pemahaman yang luas dan menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya pendidikan itu. Kajian tentang lingkungan pendidikan akan dimulai dengan pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan, disusul dengan kajian setiap pusat dari tripusat pendidikan itu, dan di akhiri dengan kajian tentang saling pengaruh antarketiganya. Kajian ini akan dilakukan baik ditinjau dari segi konseptual maupun operasional.
A.   Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Latar tempat berlangsungnya pendidikan disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat (Umar Tirtaraharja et.al., 1990:39-40). Makin bertambah usia seseorang, peranan lingkungan pendidikan lainnya (yakni sekolah dan masyarakat) semakin penting meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap berlanjut.
Jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan disekolah melalui kegiatan belajar-mengajaryang berjenjang dan berkesinambungan, mulai dari pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak), pendidikan dasar (SD dan SLTP), pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang harus berjenjang dan berkesinambungan, baik yang dilembagakan maupun tidak, yang meliputi pendidikan keluarga, pendidikan prasekolah (seperti kelompok bermain dan penitipan anak), kursus, kelompok belajar, dan sebagainya. Program pendidikan yang berbeda-beda yang mempersiapkan individu untuk berbgai posisi di dalam masyarakat amat menentukan peranan pendidikan untuk mengalokasikan individu-individu di berbagai posisi dalam masyarakat (Redja Madyahardjo et.al., 1992: Modul 5/46/47).
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Penataan lingkungan pendidikan dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan efektif.
Tripusat Pendidikan
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah dan masyarakat dan ketiganya disebut tripusat pendidikan. Pada masyarakat yang masih sederhana keluarga mempunyai dua fungsi yaitu fungsi produksi dan fungsi konsumsi. Pada masyarakat tersebut orang tua yang mengajar pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup, orang tua pula yang melatih dan memberi petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan, sampai anak menjadi dewasa dan berdiri sendiri. Tetapi pada masyarakat modern di mana industrialisasi semakin berkembang dan memerlukan spesialisasi, maka pendidikan yang semula menjadi tanggung jawab keluaga itu kini sebagian besar diambil alih oleh sekolah dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Pada tingkat yang paling permulaan fungsi ibu sebagian sudah diambil alih oleh pendidikan prasekolah. Pada tingkat spesialisasi yang rumit, pendidikan keterampilan sudah tidak berada pada ayah lagi sebab sudah di ambil alih oleh sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Meskipun keluarga kehilangan sejumlah fungsi yang semula menjadi tanggung jawabnya, namun keluarga masih tetap merupakan lembaga yang paling penting dalam proses sosialisasi anak, karena keluarga yang memberikan tuntunan dan contoh-contoh semenjak masa anak sampai  dewasa dan berdiri sendiri.
1.   Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berupa keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti, ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar, pembantu, dan lain-lain). Di samping faktor iklim sosial, faktor-faktor lain dalam keluarga yang ikut pula mempengaruhi tumbuh kembangnya anak, seperti kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan perumahannya, dan sebagainya. Dengan kata lain, tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya. Pendidikan dalam keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota keluaraga yang bersangkuatan (Undang-Unadang, 1992: 26).
Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Anak yang dimanjakan akan lebih bersifat tidak penurut, agresif dan suka menentang. Sebaliknya anak yang di asuh oleh ibu yang suka mendominasi akan berkembang menjadi anak yang penurut dan selalu tergantung kepada orang lain (kurang inisiatif).
2.   Sekolah
Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat. Salah satu alternatif yang mungkin dilakukan disekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional itu adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat latihan (training centre) manusia Indonesia di masa depan. Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah, antara lain:
a.    Pengajaran yang baik
Yakni pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan instruksional bidang studi dan tujuan-tujuan umum pendidikan lainnya.
b.    Peningkatan dan pemantapan pelaksanakan program bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolah,
c.    Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat sumber belajar (PSB),
d.    Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah, khususnya yang terkaitdengan pesrta didik.
3.   Masyarakat
Kajian antara masyarakat dan pendidikan dapat di tinjau dari tiga segi, yakni:
a.    Masyakat sebagai penyelenggara pendidikan,
b.    Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat
c.    Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar.
Dari tiga hal tersebut di atas, yang kedua dan ketigalah yang terutama menjadi kawasan dari kajian masyarakat sebagai pusat pendidikan. Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf perkembangan dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya. Setelah keluarga, kelompok sebaya mungkin paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian, terutama pada saat anak berusaha melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan orang tua. Akhirnya perlu dikemukakan salah satu faktor dalam lingkungan masyarakat yang makin penting peranannya yakni media massa.
B.   Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan  Peserta Didik
Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbh-kembang anak pada umunya, dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan, dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidikan itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama. Kaitan antara tripusat pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan jati diri yang mantap, penguasaan pengetahuan, dan kemahiran keterampilan. Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a.    Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
b.    Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
c.    Pelatihan  dalam upaya pemahiran keterampilan.
Berdasarkan ketentuan yuridis ternyata bahwa kurikulum SD mempunyai dua jenis muatan, yakni muatan nasional dan muatan lokal. Kedua jenis muatan lokal itu merupakan satu kesatuan yang saling menunjang dan menguatkan. Muatan nasional kurikulum SD ditetapkan secara nasional dan berlaku sama di seluruh Indonesia, sedangkan muatan lokal kurikulum SD dapat berupa pelajaran tambahan dan atau penjabaran/tambahan kajian dari mata pelajaran yanag telah ada.
Pertanyaan
1.    Tripusat pendidikan akan memberi pengaruh terhadap kehidupan manusia. Bagaimana jika salah satu dari tripusat pendidikan justru memberikan pengaruh yang tidak baik?  Misalnya  lingkungan keluarga dan sekolah sudah memberi pengaruh yang baik tetapi lingkungan masyarakat sekitar justru tidak memberikan pengaruh yang baik terhadap kehidupan seorang peserta didik. Dia tinggal di lingkungan atau di kawasan pencuri dan preman brandal. Apa yang akan terjadi pada anak tersebut ?

2.    Apakah hanya tripusat pendidikan seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan manusia? Bagaimana dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti media massa,hp dan jejaring sosial yang dapat menghubungkan manusia yang satu dengan manusia lain dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran? Apakah tidak termasuk lingkungan pendidikan? Dengan bantuan teknologi kita bisa mengakses berbagai macam ilmu pengetahuan yang kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar