Nama : Maliatul Khairiyah
NIM : 201410070311122
Kelas : I-C / Pendidikan Biologi
PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Manusia dalam hidupnya selalu akan
mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga
lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi. Kajian
tentang peranan dan fungsi setiap pusat pendidikan sangat penting,
karena akan memberikan wawasan yang tepat serta pemahaman yang luas dan
menyeluruh tentang lingkup kegiatan dan upaya pendidikan itu. Kajian tentang
lingkungan pendidikan akan dimulai dengan pengertian dan fungsi lingkungan
pendidikan, disusul dengan kajian setiap pusat dari tripusat pendidikan itu,
dan di akhiri dengan kajian tentang saling pengaruh antarketiganya. Kajian ini
akan dilakukan baik ditinjau dari segi konseptual maupun operasional.
A.
Pengertian dan Fungsi Lingkungan
Pendidikan
Latar
tempat berlangsungnya pendidikan disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada
tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat (Umar
Tirtaraharja et.al., 1990:39-40). Makin bertambah usia seseorang, peranan
lingkungan pendidikan lainnya (yakni sekolah dan masyarakat) semakin penting
meskipun pengaruh lingkungan keluarga masih tetap berlanjut.
Jalur
pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan disekolah melalui
kegiatan belajar-mengajaryang berjenjang dan berkesinambungan, mulai dari
pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak), pendidikan dasar (SD dan SLTP),
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan jalur pendidikan luar
sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah merupakan
pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan
belajar-mengajar yang harus berjenjang dan berkesinambungan, baik yang
dilembagakan maupun tidak, yang meliputi pendidikan keluarga, pendidikan
prasekolah (seperti kelompok bermain dan penitipan anak), kursus, kelompok
belajar, dan sebagainya. Program pendidikan yang berbeda-beda yang
mempersiapkan individu untuk berbgai posisi di dalam masyarakat amat menentukan
peranan pendidikan untuk mengalokasikan individu-individu di berbagai posisi
dalam masyarakat (Redja Madyahardjo et.al., 1992: Modul 5/46/47).
Secara umum
fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya
berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan
pendidikan yang optimal. Penataan lingkungan pendidikan dimaksudkan agar proses
pendidikan dapat berkembang efisien dan efektif.
Tripusat
Pendidikan
Manusia
sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan
pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah dan masyarakat dan ketiganya
disebut tripusat pendidikan. Pada masyarakat yang masih sederhana keluarga
mempunyai dua fungsi yaitu fungsi produksi dan fungsi konsumsi. Pada masyarakat
tersebut orang tua yang mengajar pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk hidup, orang tua pula yang melatih dan memberi petunjuk tentang berbagai
aspek kehidupan, sampai anak menjadi dewasa dan berdiri sendiri. Tetapi pada
masyarakat modern di mana industrialisasi semakin berkembang dan memerlukan
spesialisasi, maka pendidikan yang semula menjadi tanggung jawab keluaga itu
kini sebagian besar diambil alih oleh sekolah dan lembaga-lembaga sosial
lainnya. Pada tingkat yang paling permulaan fungsi ibu sebagian sudah diambil
alih oleh pendidikan prasekolah. Pada tingkat spesialisasi yang rumit,
pendidikan keterampilan sudah tidak berada pada ayah lagi sebab sudah di ambil
alih oleh sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Meskipun
keluarga kehilangan sejumlah fungsi yang semula menjadi tanggung jawabnya,
namun keluarga masih tetap merupakan lembaga yang paling penting dalam proses
sosialisasi anak, karena keluarga yang memberikan tuntunan dan contoh-contoh
semenjak masa anak sampai dewasa dan
berdiri sendiri.
1.
Keluarga
Keluarga
merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berupa keluarga inti (nucleus
family: ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping
inti, ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar, pembantu, dan lain-lain). Di
samping faktor iklim sosial, faktor-faktor lain dalam keluarga yang ikut pula
mempengaruhi tumbuh kembangnya anak, seperti kebudayaan, tingkat kemakmuran,
keadaan perumahannya, dan sebagainya. Dengan kata lain, tumbuh kembang anak
dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya. Pendidikan dalam
keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan
aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang
mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota
keluaraga yang bersangkuatan (Undang-Unadang, 1992: 26).
Lingkungan
keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan
menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu
dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya dengan optimal. Anak yang
dimanjakan akan lebih bersifat tidak penurut, agresif dan suka menentang.
Sebaliknya anak yang di asuh oleh ibu yang suka mendominasi akan berkembang
menjadi anak yang penurut dan selalu tergantung kepada orang lain (kurang
inisiatif).
2.
Sekolah
Semakin
maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan
generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat. Salah satu
alternatif yang mungkin dilakukan disekolah untuk melaksanakan kebijakan
nasional itu adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat
pusat latihan (training centre) manusia Indonesia di masa depan. Suatu
alternatif yang mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah,
antara lain:
a.
Pengajaran yang baik
Yakni pengajaran yang secara serentak
memberi peluang pencapaian tujuan instruksional bidang studi dan tujuan-tujuan
umum pendidikan lainnya.
b.
Peningkatan dan pemantapan pelaksanakan program
bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolah,
c.
Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat
sumber belajar (PSB),
d.
Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah,
khususnya yang terkaitdengan pesrta didik.
3.
Masyarakat
Kajian
antara masyarakat dan pendidikan dapat di tinjau dari tiga segi, yakni:
a.
Masyakat sebagai penyelenggara pendidikan,
b.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial
di masyarakat
c.
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar.
Dari tiga
hal tersebut di atas, yang kedua dan ketigalah yang terutama menjadi kawasan
dari kajian masyarakat sebagai pusat pendidikan. Fungsi masyarakat sebagai
pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf perkembangan dari masyarakat itu
beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya. Setelah keluarga,
kelompok sebaya mungkin paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan
kepribadian, terutama pada saat anak berusaha melepaskan diri dari pengaruh
kekuasaan orang tua. Akhirnya perlu dikemukakan salah satu faktor dalam
lingkungan masyarakat yang makin penting peranannya yakni media massa.
B.
Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat
Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta
Didik
Perkembangan
peserta didik, seperti juga tumbh-kembang anak pada umunya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan, dan anugerah.
Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidikan itulah yang paling
menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama. Kaitan
antara tripusat pendidikan dengan tiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan
jati diri yang mantap, penguasaan pengetahuan, dan kemahiran keterampilan.
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi yang besar dalam
ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
a.
Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang
berbudaya.
b.
Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
c.
Pelatihan dalam
upaya pemahiran keterampilan.
Berdasarkan
ketentuan yuridis ternyata bahwa kurikulum SD mempunyai dua jenis muatan, yakni
muatan nasional dan muatan lokal. Kedua jenis muatan lokal itu merupakan satu
kesatuan yang saling menunjang dan menguatkan. Muatan nasional kurikulum SD
ditetapkan secara nasional dan berlaku sama di seluruh Indonesia, sedangkan
muatan lokal kurikulum SD dapat berupa pelajaran tambahan dan atau
penjabaran/tambahan kajian dari mata pelajaran yanag telah ada.
Pertanyaan
1.
Tripusat pendidikan akan memberi pengaruh terhadap
kehidupan manusia. Bagaimana jika salah satu dari tripusat pendidikan justru
memberikan pengaruh yang tidak baik?
Misalnya lingkungan keluarga dan
sekolah sudah memberi pengaruh yang baik tetapi lingkungan masyarakat sekitar
justru tidak memberikan pengaruh yang baik terhadap kehidupan seorang peserta
didik. Dia tinggal di lingkungan atau di kawasan pencuri dan preman brandal. Apa
yang akan terjadi pada anak tersebut ?
2.
Apakah hanya tripusat pendidikan seperti lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan
manusia? Bagaimana dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti media massa,hp
dan jejaring sosial yang dapat menghubungkan manusia yang satu dengan manusia
lain dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran? Apakah tidak termasuk
lingkungan pendidikan? Dengan bantuan teknologi kita bisa mengakses berbagai
macam ilmu pengetahuan yang kita inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar