Kamis, 13 November 2014

Nama  : Maliatul Khairiyah
NIM    : 201410070311122
Kelas   : I-C / Pendidikan Biologi
PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN
          Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan kesejarahan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui pendidikan diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Melalui pendidikan juga akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan harapan dimasa depan.
A.   Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Masyarakat Indonesia dan kebudayaan nasional merupakan landasan Sistem Pendidikan Nasional. Landasan sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan, baik program pendidikan sekolah maupun program pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Kebudayaan itu dapat:
a.    Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
b.    Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c.    Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia.
Perubahan yang cepat mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
a.    Kecenderungan globalisasi yang semakin kuat.
b.    Perkembangan iptek yang makin cepat.
c.    Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat.
d.    Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia. Khusus yang terakhir tersebut, perlu lebih dimantapkan profesionalisasi tenaga kependidikan.
Pemahaman tentang keadaan masyarakat masa depan tersebut akan sangat penting sebagai latar depan segala kebijakan dan upaya pendidikan masa kini dan masa yang akan datang. Kajian masyarakat masa depan itu semakinpenting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
1.   Kecenderungan Globalisasi
Istilah globalisasi (asal kata: global yang berarti secara umumnya, utuhnya, kebulatannya) bermakna bumi sebagai satu keutuhan seakan-akan tanpa tapal batas administrasi negara, dunia menjadi amat trasparan, serta saling ketergantungan antarbangsa di dunia semakin besar; dengan kata lain: Menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan. Suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu negara tertentu akan tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok dunia, dari perkotaan sampai pedesaan, serta akan mempunyai pengaruh terhadap manusia dan masyarakat di mana pun di dunia ini. Dunia seakan-akan menjadi sempit dan tak menghiraukan lagi batas-batas negara.
Beberapa kecenderungan globalisasi dari keempat bidang tersebut sebagai berikut:
a.    Bidang iptek yang mengalami perkembangan yang semakin cepat,
b.    Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c.    Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional.
d.    Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan intensitas bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
2.   Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
Globalisasi perkembangan iptek dapat berdampak positif ataupun negatif, tergantung pada kesiapan bangsa beserta kondisi sosial –budayanya untuk menerima limpahan informasi /teknologi. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Sedangkan segi negatif akan timbul apabila kondisi sosial-budaya belum siap menerima limpahan itu (Pratiwi Sudarsono, 1990: 14-15)
Percepatan perkembangan iptek terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis (Filsafat ilmu, 1981:9-15). Segi landasan ontologis berupa pengalaman atau segenap  ujud yang di jangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya peranti (device) yang membantu alat indra tersebut. Segi landasan epistemologis, cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan tentang penggunaan iptek tersebut secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yaitu:
a.  Penelitian dasar (basic research).
b.  Penelitian terapan (applied research).
c.   Pengembangan teknologi (technological development).
d.  Penerapan teknologi.
Masyarakat masa depan adalah masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh iptek, yang akan lebih membenarkan ucapan Francis Bacon bahwa “ ilmu adalah kekuasaan”. Dan kalau ilmu adalah kekuasaan maka teknologi merupakan alat kekuasaan atas manusia, kebudayaan, dan alam.
3.     Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Pada umumnya bentuk komunikasi langsung (verbal ataupun non-verbal) dikenal sebagai komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), baik komunikasi antar dua orang (dyadic communication), maupun komunikasi dalam dalam kelompok kecil (small group communication) dengan ciri pokok adanya dialog di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Proses komunikasi melewati beberapa unsur dasar:
a.  Sumber pesan seperti harapan, gagasan perasaan atau perilaku yang di inginkan oleh pengirim pesan.
b.  Penyandingan(encoding), yakni pengubahan /penerjemahan isi pesan ke dalam bentuk yang serasi dengan alat pengiriman pesan.
c.   Transmisi (pengiriman) pesan.
d.  Saluran.
e.  Pembukasandian (decoding) yakni penerjemahan kembali apa yang diterima kedalam isi pesan oleh penerima.
f.   Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang di terimanya.
g.  Gangguan/hambatan (noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.

4.   Peningkatan Layanan Profesional
Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu,”suatu vokasi khusus yang mempunyai ciri-ciri: Expertise (keahlian), responsibility (tanggung jawab), corporateness (kesejawatan)” (Huntington,1964, dari Nugroho Notosusanto,1984:16)
Profesionalisasi merupakan proses pemantapan profesi sehingga memperoleh status yang melembaga sebagai profesional (Nugroho Notosusanto, 1984:13-16), didalamnya akan terkait dengan permasalahan akreditasi, sertifikasi, dan izin praktek.
B.   Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan
Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistemik. Pendidikan sistematis adalah pengembangan pendidikan dilakukan secara teratur  melalui perencanaan yang bertahap; sedang sistemik menunjuk pada pendekatan sistem dalam proses berpikir yang mengaitkan secara fungsional semua aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut  (Depdikbud, 1991/1992a:21).
1.   Tuntutan bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisai dalam berbagai bidang wawasan dan pengetahuan yang memadai tentang iptek umpamanya melek teknologi tanpa harus menjadi pakar iptek, kemampuan menyaring dan memanfaatkan arus informasi yang semakin padat dan cepat, dan kemampuan bekerja efisien sebagai cikal bakal kemampuan profesional. Keempat tantangan tersebut merupakan gejala konstelasi dunia masa kini dan masa depan, dan oleh karena itu, manusia Indonesia perlu berupaya untuk menyesuaikan diri sehingga menjadi manusia modern. Kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:
a.  Memahami lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan/atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan
b.  Melanjutkan ke pendidikan menengah.
2.   Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Berdasarkan perkiraan tentang masyarakat masa depan serta profil manusia yang diharapkan berhasil di dalam masyarakat itu maka perlu di kaji berbagai upaya masa kini yang memungkinkan mewujudkan manusia masa depan tersebut. Masyarakat Indonesia sedang beralih dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan masyarakat informasi. Oleh karena itu mengembangkan sumber daya manusia, utamanya melalui pendidikan sebagai pilar utama, akan sangat penting. Kajian tentang upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan di arahkan pada:
a.  Aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni nilai dan sikap.
b.  Pengembangan adanya budaya dan sarana kehidupan.

c.   Tentang pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan. Ketiga hal tersebut merupakan titik strategi dalam mengantisipasi masa depan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar