Nama : Maliatul Khairiyah
NIM : 201410070311122
Kelas : I-C / Pendidikan Biologi
PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP
MASYARAKAT MASA DEPAN
Pendidikan
selalu bertumpu pada suatu wawasan kesejarahan, yakni pengalaman-pengalaman
masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta
harapan masa depan. Melalui pendidikan diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan
untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun
tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Melalui
pendidikan juga akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini sebagai
upaya mewujudkan aspirasi dan harapan dimasa depan.
A.
Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Pendidikan selalu berlangsung dalam
suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Masyarakat Indonesia dan
kebudayaan nasional merupakan landasan Sistem Pendidikan Nasional. Landasan
sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada
program-program pendidikan, baik program pendidikan sekolah maupun program
pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Kebudayaan itu
dapat:
a.
Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
b.
Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
c.
Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia.
Perubahan yang cepat mempunyai
beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan yaitu:
a.
Kecenderungan globalisasi yang semakin kuat.
b.
Perkembangan iptek yang makin cepat.
c.
Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan
cepat.
d.
Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam
berbagai segi kehidupan manusia. Khusus yang terakhir tersebut, perlu lebih
dimantapkan profesionalisasi tenaga kependidikan.
Pemahaman tentang keadaan masyarakat
masa depan tersebut akan sangat penting sebagai latar depan segala kebijakan
dan upaya pendidikan masa kini dan masa yang akan datang. Kajian masyarakat
masa depan itu semakinpenting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan
penyiapan peserta didik bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa
depan.
1.
Kecenderungan Globalisasi
Istilah globalisasi (asal kata: global
yang berarti secara umumnya, utuhnya, kebulatannya) bermakna bumi sebagai
satu keutuhan seakan-akan tanpa tapal batas administrasi negara, dunia menjadi
amat trasparan, serta saling ketergantungan antarbangsa di dunia semakin besar;
dengan kata lain: Menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu kesatuan. Suatu
peristiwa yang terjadi dalam suatu negara tertentu akan tersebar dengan cepat
ke seluruh pelosok dunia, dari perkotaan sampai pedesaan, serta akan mempunyai
pengaruh terhadap manusia dan masyarakat di mana pun di dunia ini. Dunia
seakan-akan menjadi sempit dan tak menghiraukan lagi batas-batas negara.
Beberapa kecenderungan globalisasi
dari keempat bidang tersebut sebagai berikut:
a.
Bidang iptek yang mengalami perkembangan yang semakin
cepat,
b.
Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan
atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c.
Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan
dalam berbagai pertemuan internasional.
d.
Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan intensitas
bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
2.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek)
Globalisasi perkembangan iptek dapat
berdampak positif ataupun negatif, tergantung pada kesiapan bangsa beserta
kondisi sosial –budayanya untuk menerima limpahan informasi /teknologi. Segi
positifnya antara lain memudahkan untuk mengikuti perkembangan iptek yang
terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
Sedangkan segi negatif akan timbul apabila kondisi sosial-budaya belum siap
menerima limpahan itu (Pratiwi Sudarsono, 1990: 14-15)
Percepatan perkembangan iptek terkait
dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis (Filsafat ilmu,
1981:9-15). Segi landasan ontologis berupa pengalaman atau segenap ujud yang di jangkau lewat alat indra telah
mengalami perkembangan yang pesat karena didapatkannya peranti (device)
yang membantu alat indra tersebut. Segi landasan epistemologis, cara yang
dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan tersebut
telah mengalami perkembangan yang pesat. Landasan aksiologis atau untuk apa
iptek itu dipergunakan, yang mempersoalkan tentang penggunaan iptek tersebut
secara moral tertuju pada kemaslahatan manusia. Terdapat serangkaian kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan iptek, yaitu:
a. Penelitian dasar
(basic research).
b. Penelitian
terapan (applied research).
c.
Pengembangan teknologi (technological development).
d. Penerapan
teknologi.
Masyarakat masa depan adalah masyarakat
yang sangat dipengaruhi oleh iptek, yang akan lebih membenarkan ucapan Francis
Bacon bahwa “ ilmu adalah kekuasaan”. Dan kalau ilmu adalah kekuasaan maka
teknologi merupakan alat kekuasaan atas manusia, kebudayaan, dan alam.
3.
Perkembangan Arus Komunikasi yang
Semakin Padat dan Cepat
Pada umumnya bentuk komunikasi
langsung (verbal ataupun non-verbal) dikenal sebagai komunikasi antar pribadi (interpersonal
communication), baik komunikasi antar dua orang (dyadic communication),
maupun komunikasi dalam dalam kelompok kecil (small group communication)
dengan ciri pokok adanya dialog di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
Proses komunikasi melewati beberapa unsur dasar:
a. Sumber pesan
seperti harapan, gagasan perasaan atau perilaku yang di inginkan oleh pengirim
pesan.
b. Penyandingan(encoding),
yakni pengubahan /penerjemahan isi pesan ke dalam bentuk yang serasi dengan
alat pengiriman pesan.
c.
Transmisi (pengiriman) pesan.
d. Saluran.
e. Pembukasandian (decoding)
yakni penerjemahan kembali apa yang diterima kedalam isi pesan oleh penerima.
f.
Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang di
terimanya.
g. Gangguan/hambatan
(noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.
4.
Peningkatan Layanan Profesional
Profesi adalah suatu lapangan
pekerjaan dengan persyaratan tertentu,”suatu vokasi khusus yang mempunyai
ciri-ciri: Expertise (keahlian), responsibility (tanggung jawab),
corporateness (kesejawatan)” (Huntington,1964, dari Nugroho
Notosusanto,1984:16)
Profesionalisasi merupakan proses
pemantapan profesi sehingga memperoleh status yang melembaga sebagai
profesional (Nugroho Notosusanto, 1984:13-16), didalamnya akan terkait dengan
permasalahan akreditasi, sertifikasi, dan izin praktek.
B.
Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi
Masa Depan
Pengembangan pendidikan dalam
masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara
menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistemik. Pendidikan sistematis adalah
pengembangan pendidikan dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang bertahap; sedang
sistemik menunjuk pada pendekatan sistem dalam proses berpikir yang mengaitkan
secara fungsional semua aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut (Depdikbud, 1991/1992a:21).
1.
Tuntutan bagi Manusia Masa Depan
(Manusia Modern)
Kemampuan menyesuaikan diri dan
memanfaatkan peluang globalisai dalam berbagai bidang wawasan dan pengetahuan
yang memadai tentang iptek umpamanya melek teknologi tanpa harus menjadi pakar
iptek, kemampuan menyaring dan memanfaatkan arus informasi yang semakin padat
dan cepat, dan kemampuan bekerja efisien sebagai cikal bakal kemampuan profesional.
Keempat tantangan tersebut merupakan gejala konstelasi dunia masa kini dan masa
depan, dan oleh karena itu, manusia Indonesia perlu berupaya untuk menyesuaikan
diri sehingga menjadi manusia modern. Kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:
a. Memahami
lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan/atau
pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan
b. Melanjutkan ke
pendidikan menengah.
2.
Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Berdasarkan perkiraan tentang
masyarakat masa depan serta profil manusia yang diharapkan berhasil di dalam
masyarakat itu maka perlu di kaji berbagai upaya masa kini yang memungkinkan
mewujudkan manusia masa depan tersebut. Masyarakat Indonesia sedang beralih
dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan masyarakat informasi. Oleh
karena itu mengembangkan sumber daya manusia, utamanya melalui pendidikan
sebagai pilar utama, akan sangat penting. Kajian tentang upaya mengantisipasi
masa depan melalui pendidikan akan di arahkan pada:
a. Aspek yang
paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni
nilai dan sikap.
b. Pengembangan
adanya budaya dan sarana kehidupan.
c.
Tentang pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan
sarana pendidikan. Ketiga hal tersebut merupakan titik strategi dalam
mengantisipasi masa depan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar